Firman Allah yang mafhumnya :

"dan DIA yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada dibumi, nescaya tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, DIA Maha Perkasa, Maha Bijaksana.." (Al-Anfal:63)

Friday, June 25, 2010

Ubat Hati


Kaki terus melangkah.. meneruskan pembelajaran di sekolah kehidupan ini. Kadangkala ku rapuh dalam langkah. Hati ingin bersenang. Mengharapkan rehat sedangkan belum lagi bermula apa-apa lagi.

Jiwa manusia tak jauh bezanya dengan anggota tubuh yang lain. Tangan akan lelah jika terus mengangkat. Kaki akan lenguh jika terus berlari. Mata akan berair jika tak henti menatap. Dan, lelahnya jiwa ketika semangat kian surut.

Ada sesuatu yang aneh dirasakan Ka’ab bin Malik. Entah kenapa, sahabat yang begitu dekat dengan Rasulullah ini merasa enggan untuk segera berangkat bersama yang lain menuju Tabuk. Padahal, hampir tak seorang pun yang luput dari perang besar ini. Semuanya siap ikut serta. Paling tidak, memberikan sumbangan yang mereka ada. Ada apa dengan Ka’ab?

Selama ini, hampir tak satu pun peluang jihad disia-siakan Ka’ab. Tapi di Tabuk ini, ia merasa kalau ladang gandumnya yang sedikit lagi perlu dituai benar-benar menyibukkannya. Ah, nanti saja. Nanti saja, akan saya kejar rombongan Rasulullah itu. Nanti, dan nanti. Akhirnya, Ka’ab benar-benar tertinggal hingga peperangan yang memakan waktu sekitar satu setengah bulan itu berakhir.
Mungkin, bukan cuma Ka’ab yang sempat merasakan keanehan itu. Kita pun secara sedar atau tidak, pernah merasa ada sesuatu seperti berbolak baliknya hati. Semangat untuk aktif tiba-tiba mengendur. Dan keasyikan pun muncul saat diri cuma sebagai penonton.

Manusia memang bukan malaikat. Kadar keimanan manusia pun boleh naik turun. Macam termometer juga. Itulah di antara kelemahan manusia. Dan saling memberi nasihat adalah ubat agar lupa tidak mengakibatkan futur.

Firman Allah yang mafhumnya,
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan…”
(22: 78)

Rasulullah saw. pernah memberi nasihat yang mafhumnya, “Sesungguhnya agama Islam itu mudah dan tidaklah orang yang berlebihan dalam beragama melainkan ia akan dikalahkan olehnya.” (HR.Bukhari)

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda yang mafhumnya, “Berbuatlah sesuai dengan kemampuanmu, sesungguhnya Allah tidak akan merasa bosan sampai kamu sendiri yang merasa bosan. Dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus sekali pun sedikit.” (Mutafaq ‘alaih)

Dalam keadaan begini, ku harus kuatkan kaki melangkah. Usah biarkan diri lemah dipujuk nafsu dan syaitan yang semakin gembira, gelak tergolek-golek.


Ubat Hati

Berkata seorang ulama, Ibrahim Al-Khawas RA: “ Sesungguhnya ubat hati itu ada lima perkara, maka ubatilah hati kamu dengan lima perkara tersebut. Pertamanya, bacalah Al-Quran dengan menghayati isi kandunganya. Kedua, mengosongkan perut dari terlalu kenyang atau berpuasa. Ketiga, bangun ( beribadat ) di waktu malam. Keempat, menghampirkan diri kepada Allah ( beribadat ) disepertiga malam dan yang kelimanya, sentiasa bersama-sama di dalam majlis orang-orang yang soleh ”.

Moga diriku, dirimu dan kita semua digolongkan dalam kalangan hamba-hambaNya yang sentiasa dalam keadaan hati bersih dari segala penyakit-penyakit yang menyebabkan kita lalai mengingati Allah SWT. Amiin..InsyaAllah.
Wallahua’lam.

No comments: