Firman Allah yang mafhumnya :

"dan DIA yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada dibumi, nescaya tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, DIA Maha Perkasa, Maha Bijaksana.." (Al-Anfal:63)

Monday, January 23, 2012

Guru

Bismillah


''Dalam hubungan-hubungan yang kita jalin dalam kehidupan, setiap orang adalah guru bagi kita''

:: Dalam Dekapan Ukhuwah::

---

Nikmat makan akan lebih terasa nikmatnya
bila saat itu kita benar-benar terasa lapar.

Nikmat tidur akan lebih terasa nikmatnya dapat tidur
bila saat itu kita benar-benar terasa mengantuk.

dan nikmat dapat tarbiyyah akan terasa bestnya dapat tarbiyyah bila kita rasa tarbiyyah tu semakin menghilang dan menjauh dari kita. Kita baru akan sedar bestnya dapat tarbiyyah bila tiada orang-orang yang dapat tarbiyyah berada di sisi kita.

Tapi tak semua dapat rasa yang tarbiyyah itu juga adalah merupakan salah satu nikmat di antara beribu-ribu juta nikmat yang lain. Tak masuk lagi nikmat dalam berukhuwah.

Bila terasa berat dan susah nak berubah kepada diri yang lebih baik,
selalu teringat jihad dan keimanan teguh para sahabat zaman Rasulullah s.a.w.

Allah..
Terasa kerdilnya diri.. >.<

Dan nikmat sihat akan lebih terasa nikmatnya bila sakit
bila saat itu kita benar-benar terasa sakit.

Jadi bila diuji, berbanggalah... kerana kita antara insan tabah yang dipilihNya.. =)


Wallahua'lam

Tuesday, January 17, 2012

Komitmen

Komitmen Dai’ Sejati.
Oleh : Muhammad Abduh


Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar ikhlas, maka tidak akan banyak dai yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus laju dengan lancar untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu menanam prinsip-prinsipnya dengan kukuh.

Jika komitmen dai benar-benar ikhlas, maka dia tidak akan peduli ketika ditempatkan di barisan depan atau belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika dia diangkat menjadi pemimpin yang boleh mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.

Jika komitmen dai benar-benar ikhlas, maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap dai, tidak ada waktu untuk terbuang sia-sia kerana dia akan selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran. Atau, menjadi murabbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta isterinya di rumah. Dai yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.

Jika komitmennya benar-benar ikhlas, maka setiap dai akan segera menunaikan kewajipan kewangannya untuk dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikitpun. Semboyannya adalah
“Apa yang ada padamu akan habis dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal.”
[An-Nahl 16 :96]

Jika komitmennya benar-benar ikhlas, maka setiap dai akan patuh dan taat tanpa berasa ragu dan bimbang. Di dalam benaknya tidak ada lagi erti keuntungan peribadi dan menang sendiri.”

Jika komitmen dai benar-benar ikhlas, maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak ada kata “ya” untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan nafsu untuk berbuat maksiat. Kata yang ada adalah kata “ya” untuk setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah.

Jika komitmen para dai benar-benar ikhlas, maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada para pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan aspirasi pemimpinnya dan menegakkan prinsip-prinsip dakwah dalam hatinya.

Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar ikhlas, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya kerana ingin berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.

*******************

Komitmen memerlukan kesediaan jiwa yang membulat kepada Allah SWT. Mereka menyakini, menyerahkan sebulatnya diri mereka dan segala-galanya untuk deen Allah SWT. Kesanggupan untuk melalui apa jua rintangan, ujian, mehnah dan segala bentuk tribulasi menjadikan diri mereka semakin tabah dan kuat.

Dan, ketahuilah komitmen kita akan diuji dan terus diuji. Sama ada kita sedar, semakin hari ia semakin tertingkat dan ia saatnya, ia semakin menurun sehingga tersungkur menyembah bumi.

Soal diri kita, bagaimanakah komitmen kita sebagai mukmin dalam melaksanakan ubudiyah kepada Ilahi? Jiddiyah (kesungguhan), keiltizaman (konsistensi) dan sifat disiplin yang ada dalam diri di tahap yang bagaimana?

Persoalan-persoalan ini harus dijawab dengan segera? Tanya hati kita, apakah jawapan yang akan kita berikan apabila inilah yang disoalkan kepada kita di hadapan Allah SWT?

Ya Allah.. kuatkan hambaMu ini…

*untuk ingatan diri khususnya.

Wallahua’lam.

Thursday, January 5, 2012

Hadiah

Bismillah.

Hadiah buat diri... =)









.

dan anda-anda juga. Moga bermanfaat.

Wallahua'lam